Warga lingkungan Kauman Kelurahan Magetan Kecamatan Kabupaten Magetan, memasang banner bertuliskan selamat datang di objek wisata baru Kali Gandong. Di salah satu sudut jalan sepanjang Sungai Gandong Magetan.
Namun bukan murni untuk destinasi wisata, namun ini sebagai protes warga yang tinggal sepanjang Sungai Gandong, karena pembuangan limbah industri penyamakan kulit yang menimbulkan bau tidak sedap.
Ketua RW 03 Kelurahan Magetan, Muhammad Iqbal, menjelaskan, pembuangan limbah industri penyamakan kulit ke Sungai Gandong, semakin parah saat kemarau. Karena air di Sungai Gandong sudah mengering, sehingga menimbulkan bau yang sangat menyengat.
"Ini bukan yang pertama kalinya. Protes warga sekitar sudah dilakukan sejak tahun 2000-an. Namun tetap tidak ada penanganan dari pemerintah. Di seputar Sungai Gandong, ada dua industri penyamakan kulit, yaitu milik pemerintah provinsi dan carma," kata Muhammad Iqbal, Ketua RW 03 Kelurahan Magetan.
Pantauan Jtv di sepajang Sungai Gandong, air limbah penyamakan kulit memang langsung dibuang ke aliran sungai. Kondisi air sungai yang hampir mengering, menimbulkan bau yang sangat menyengat.
Tidak hanya berubah warna, permukaan air sudah tertutup limbah penyamakan kulit. Warga berharap pemerintah turun tangan, agar pabrik penyamakan kulit tidak seenaknya membuang limbah ke sungai.(end)